Batik Lasem

Batik Lasem adalah karya batik yang memuat budaya akulturasi antara budaya Tionghoa dan Jawa di Lasem, Rembang, Jawa Tengah. Lasem adalah salah satu kota batik terbesar di Hindia Belanda pada pertengahan abad ke-19 dan merambah pasar manca negara terutama di Asia Tenggara seperti Singapura dan Srilangka, namun mengalami kemunduran pada 1930-an.[1]
Motif batik ini memiliki keunikan di antara jenis batik lainnya yang ada di Pulau Jawa. Batik Tiga Negeri menjadi representasi pluralisme tiga budaya yang ada di Lasem, yakni budaya Tionghoa, Jawa, dan Belanda. Dominasi tiga warna yang mewakili tiap-tiap budaya antara lain; merah untuk Tionghoa, cokelat saga khas Jawa, dan biru indigo mewakili Belanda.[2]
Pola-pola yang ada di Batik Tiga Negeri Lasem pertama kali diperkenalkan oleh Si Putri Campa (Na Li Ni), istri Bi Nang Un, salah seorang anggota ekspedisi Cheng Ho. Istri Bi Nang Un mulai membatik motif-motif bernuansa Tiongkok seperti burung hong, naga, banji, kupu-kupu, bunga seruni, singa, dan bunga teratai. Motif-motif tersebut akhirnya menjadi motif khas dari batik Lasem.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Sejarah Batik Lasem, Wastra Pesisir di Jalur Rempah Nusantara - Semua Halaman - National Geographic". nationalgeographic.grid.id. Diakses tanggal 2025-02-24.
- ^ "Mengenal Lasem, Kawasan Multientis Asal Batik Tiga Negeri yang Khas". gaya hidup. Diakses tanggal 2025-02-24.