Lompat ke isi

Lembaga Pembangunan Internasional Amerika Serikat

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
United States Agency for International Development
Informasi lembaga
Dibentuk3 November 1961; 63 tahun lalu (1961-11-03)
Nomenklatur lembaga sebelumnya
Kantor pusatRonald Reagan Building
Washington, D.C.
Slogan"From the American people"
Pegawai3.893 pegawai karier (tahun fiskal 2016)[1]
Anggaran tahunan$27,2 miliar (anggaran tahun fiskal 2016)[2]
Pejabat eksekutif
Situs webusaid.gov
Catatan kaki
[3]

Lembaga Pembangunan Internasional Amerika Serikat (bahasa Inggris: United States Agency for International Development, USAID) adalah badan independen dari pemerintahan Amerika Serikat yang bertanggung jawab atas bantuan untuk bidang ekonomi, pembangunan, dan kemanusiaan untuk negara-negara lain didunia dalam mendukung tujuan-tujuan kebijakan luar negeri Amerika Serikat.[4]

USAID berdiri pada tahun 1961 dan direorganisasi menjadi badan independen pada tahun 1998,[5] yang berada dibawah otoritas langsung Menteri Luar Negeri Amerika Serikat. USAID telah mengimplementasikan program-progam pada bidang kesehatan, bantuan bencana, pembangunan sosial ekonomi, perlindungan lingkungan, hingga pendidikan. Sejak tahucn 2001 tercatat USAID menyalurkan dana tahunan rata-rata sekitar $23 miliar. oleh karena hal itu USAID menari salah satu lembaga bantuan terbesar di dunia. USAID telah menjalankan misi di lebih dari 100 negara, terutama di Afrika, Asia, Amrika Latin, Timur Tengah, dan Eropa Timur.

Trump di periode kedua kepemimpinannya ini beursaha untuk menutup USAID sepenuhnya. pada bulan Januari 2025 Trump menandatangani Perintah Eksekutif 14168 dimana didalamnya berisi pembekuan USAID secara menyeluruh, selanjutnya pada bulan februari, Trump menempatkan sebagain besar karyawan USAID pada cuti administratif. [6] Pada bulan Februari, pemerintah membuat ruduhan pemborosan dan penipuan, tuduhan yang seecara umum dilaporkan palsu. Pada awal Maret, Menteri Luar Ngeri Marco Rubio mengumumkan bahwa 83% program USAID akan dibatalkan. [7] Akhir maret lalu Wakil Administrator untuk Kebijakan dan Program Jeremy Lewin mengumkan rencana un tuk menggabungkan program-program yang tersisia kedalam Departemen Luar Negeri paling lambat pada tanggal 1 Juli setelah rapat bersama dengan Kongres.

Pembentukan

[sunting | sunting sumber]

Kongres Amerika mengesahkan Undang-Undang Bantuan Luar Negeri pada tanggal 4 September 1961, dimana dalam undang-undang tersebut berisi penataan ulang program-program bantuan luar negri AS dan memerintahkan pembentukan sebuah badan untuk mengelola bantuan ekonomi. Tujuan dari badan ini adalah untuk melawan pengaruh Uni Soviet selama Perang dingin dan untuk memajukan Soft Power AS melalui pembangunan sosio-ekonomi.[8]

USAID kemudian didirikan atas perintah eksekutif Presiden John F. Kenedy, yang berusaha untuk menyatukan beberapa orgaisasi dan program bantuan luar negeri yang sudah ada di bawah satu badan. USAID berdasarkan undang-undang ditenpatkan dibawah “otoritas langsung dan panduan kebijakan dari Menteri Luar Negeri”. [9]

Misi di Indonesia

[sunting | sunting sumber]

Misi USAID di Indonesia dikepalai oleh Direktur Misi (Mission Director) dan Wakil Direktur Misi (Deputy Mission Director).

USAID ada di Indonesia dengan tujuan untuk membantu dalam mempercepat transisi demokrasi Indonesia melalui;

  • Masyarakat sipil dan perkembangan media
  • Penguatan institusi demokratis dan pencegahan dan minimalisasikan kemungkinan konflik
  • USAID juga membantu kebijakan dan penyediaan konsultasi bagi institusi insititusi ekonomi dan bantuan ekonomi lainnya yang mendukung pemulihan, pertumbuhan ekonomi, dan menguatkan kemampuan ekonomi suatu daerah (desentralisasi) di Indonesia.

Dalam mendukung proses desentralisasi daerah di Indonesia, program-program USAID antara lain mendukung perbaikan jasa pelayanan lokal dan perencanaan budgeting pada sektor-sektor penanganan dan pengolahan sumber daya alam dan kesehatan.

Untuk mengurangi ancaman konflik dan krisis di Indonesia yang terkait dengan kekerasan etnis dan agama, USAID menyediakan bantuan kemanusiaan bagi pengungsi dan korban bencana alam.

Aktivitas USAID juga memprioritaskan sektor kesehatan seperti ketahanan hidup anak, keluarga berencana dan HIV/AIDS. Dalam mengimplemetasikan hal ini USAID bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia, Badan Badan Donor lainnya, dan Organisasi Indonesia dan Organisasi Internasional lainnya.

Proyek di Indonesia

[sunting | sunting sumber]

Pada awal 1970-an, USAID turut membantu pencarian lokasi potensial untuk bandara baru internasional. Waktu itu, pilihan lokasinya adalah Jonggol, Malaka, Babakan, Halim, Curug, Tangerang Selatan, dan Tangerang Utara. USAID pun akhirnya menyarankan Jonggol sebagai lokasi yang paling tepat sebagai tempat beridirinyai Bandara Internasional yang baru.

Pada 1974-1975, konsorsium konsultan Kanada yang terdiri dari Aviation Planning Services Ltd., Searlee Wilbee Rowland (SWR) Bersama PT Konavi sebagai mitra perwakilan dari Indonesia akhirnya memutuskan membangun bandara internasional baru di Cengkareng, Tangerang bukan di Jonggol seperti hasil kajian USAID, alasannya adalah wilayah Jonggol belum terkoneksi dengan moda transportasi lain. Akhirnya bandara baru tersebut dinamai Jakarta International Airport Cengkareng (kode: JIAC) dengan nilai proyek sebesar 1 juta dolar Kanada.

Pada tahun 1978, USAID berencana membangun sebuah Laboratorium Hidup (Living Lab) dengan fokus keilmuan Sosiologi dan Antropologi di tiga desa (Singajaya, Bojong dan Sukasirna), Wilayah Jonggol. Namun sejumlah pihak dari kalangan aktivis, akademisi menentang proyek Laboratorium Hidup tersebut dengan berbagai alasan, mulai dari potensi eksploitasi terhadap manusia hingga ancaman kedaulatan kedaulatan negara. Panglima ABRI kala itu, Jenderal. TNI. Muhammad Jusuf juga menentang proyek tersebut, ia bahkan mengutarakan sikapnya langsung kepada Presiden Soeharto, kemudian Soeharto melobby Presiden Amerika Serikat Jimmy Carter pada akhirnya ia membatalkan proyek laboratorium hidup tersebut.[10]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Agency Financial Report, FY 2016" (PDF). USAID. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 2018-09-05. Diakses tanggal 22 December 2016. Page 3.
  2. ^ "Agency Financial Report, FY 2016" (PDF). USAID. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 2018-09-05. Diakses tanggal 22 December 2016. Page 28.
  3. ^ "USAID History". USAID. Diarsipkan dari asli tanggal 2012-05-15. Diakses tanggal 2014-08-07.
  4. ^ (Inggris) Situs USAID Indonesia: Pertanyaan Umum Diarsipkan 2009-07-30 di Wayback Machine.
  5. ^ Popli, Nik (2025-02-04). "Is Trump Breaking Federal Laws? We Asked Legal Experts". TIME (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-05-04.
  6. ^ Hansler, Jennifer (2025-01-24). "US freezes almost all foreign aid effective immediately | CNN Politics". CNN (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-05-04.
  7. ^ Editor, Caroline Linton Associate Managing; Beast, Politics Caroline Linton is an associate managing editor on the political team for CBSNews com She has previously written for The Daily; Newsweek; Linton, amNewYork Read Full Bio Caroline (2025-03-10). "Secretary of state says 83% of USAID programs are being canceled - CBS News". www.cbsnews.com (dalam bahasa American English). Diakses tanggal 2025-05-04.
  8. ^ Matanock, Aila M. (2017-07-25). Electing Peace: From Civil Conflict to Political Participation (dalam bahasa Inggris). Cambridge University Press. ISBN 978-1-108-10140-0.
  9. ^ "U.S. Agency for International Development: An Overview". www.congress.gov. Diakses tanggal 2025-05-04.
  10. ^ https://www.republika.co.id/berita/q5fbx78616000/makin-luas-bandara-soekarnohatta-punya-terminal-4/

Bahan bacaan

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]