Museum Mandiri
![]() Fasad depan Museum Mandiri | |
![]() | |
Didirikan | 2 Oktober 1998 |
---|---|
Lokasi | Jl. Lapangan Stasiun No. 1, Jakarta Barat, DKI Jakarta |
Koordinat | 6°08′17″S 106°48′48″E / 6.137960°S 106.813270°E |
Jenis | Ekonomika dan numismatika |
Pemilik | Bank Mandiri |
Akses transportasi umum |
Museum Mandiri (atau Museum Bank Mandiri) adalah sebuah gedung dan museum sejarah yang terletak di Jl. Lapangan Stasiun No. 1, Jakarta Barat, DKI Jakarta dan dikelola oleh Bank Mandiri. Bangunan ini merupakan salah satu bagian dari cagar budaya Kota Tua di Jakarta.[1]
Sejarah museum
[sunting | sunting sumber]
Museum Mandiri didirikan pada tanggal 22 Desember 2004.[2] Lahan yang ditempati oleh Museum Mandiri seluas 10.039 m2.[3] Sementara luas gedung sebesar 21.504 m2. Awalnya, gedung museum digunakan sebagai kantor oleh Nederlandsche Handel-Maatschappij (NHM) atau kantor Factorij di Batavia yang merupakan perusahaan dagang milik raja Belanda yaitu Willem I yang kemudian berkembang menjadi perusahaan di bidang perbankan.
Nederlandsche Handel-Maatschappij (NHM) dinasionalisasi pada tahun 1960 menjadi salah satu gedung kantor Bank Koperasi Tani & Nelayan (BKTN) Urusan Ekspor Impor. Kemudian bersamaan dengan lahirnya Bank Ekspor Impor Indonesia (BankExim) pada 31 Desember 1968, gedung tersebut pun beralih menjadi kantor pusat BankExim hingga tahun 1995 sebelum pindah ke PlazaExim di Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36-38 Jakarta Selatan hingga akhirnya BankExim digabung bersama Bank Dagang Negara (BDN), Bank Bumi Daya (BBD) dan Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) ke dalam Bank Mandiri pada tahun 1999. Setelah penggabungan tersebut, gedung tersebut pun menjadi aset Bank Mandiri.
Arsitektur
[sunting | sunting sumber]Arsitektur Museum Mandiri dikerjakan oleh arsitek-arsitek asal Belanda. Seorang arsitek bernama J. J. J. de Bruyn A. P. bertugas sebagai arsitek perencana. Sementara arsitek bernama A.P. Smits dan C. van de Linde bertugas sebagai arsitek pelaksana.[4] Gedung ini mulai dibangun tahun 1929 dan pada tanggal 14 Januari 1933 dibuka secara resmi Oleh C.J Karel Van Aalst, Presiden NHM ke-10. Gedung ex-NHM ini tampak kokoh dan megah dengan arsitektur Nieuw Zakelijk atau Art Deco Klasik.
Koleksi
[sunting | sunting sumber]Koleksi museum terdiri dari berbagai macam koleksi yang terkait dengan aktivitas perbankan "tempo doeloe" dan perkembangannya, koleksi yang dimiliki mulai dari perlengkapan operasional bank, surat berharga, mata uang kuno (numismatik), brandkast, dan lain-lain.


Museum Mandiri memiliki koleksi perlengkapan operasional bank yang unik dari masa lalu, seperti peti uang, mesin hitung uang mekanik, kalkulator, mesin pembukuan, mesin cetak, alat pres bendel, penekan lem, dan kotak penyimpanan aman.[5] Koleksi Museum Mandiri juga meliputi aneka surat berharga seperti bilyet deposito, sertikat deposito, cek, obligasi, dan saham. Di samping itu, ornamen bangunan, interior dan furniture museum ini masih asli seperti ketika didirikan.
Rujukan
[sunting | sunting sumber]- ^ "Museum Bank Mandiri, Wisata Sejarah". encyclopedia.jakarta-tourism.go.id. Diakses tanggal 2020-02-12.
- ^ Dimyati, Edi (2011). Yuk, Bertualang ke Museum di Jakarta. Gramedia Widiasarana Indonesia. hlm. 55. ISBN 9789790815469. ; Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
- ^ Direktori Museum Indonesia (PDF). Jakarta: Sekretariat Direktorat Jenderal Kebudayaan. 2012. hlm. 75. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
- ^ Munandar, A. A., dkk. (2011). Sejarah Permuseuman di Indonesia (PDF). Jakarta: Direktorat Permuseuman. hlm. 70. ISBN 978-602-19627-1-8. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link) Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
- ^ Munandar, A. A., dkk. (2011). Sejarah Permuseuman di Indonesia (PDF). Jakarta: Direktorat Permuseuman. hlm. 72. ISBN 978-602-19627-1-8. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link) Pemeliharaan CS1: Status URL (link)